kami hadir untuk melayani, memfasilitasi,dan menjadi duta masyarakat tani di Desa Lembang Lohe

Total Tayangan Halaman

Sabtu, 03 Maret 2012

BISNIS PERTANIAN BISNIS YANG TIDAK PERNAH MENGALAMI KERUGIAN

(Oleh : Eko Sukmawanto Basri, S.ST )
Apabila Bapak/Ibu ingin terjun ke dalam bisnis pertanian, itu merupakan pilihan bisnis yang sangat tepat karena pada bisnis ini pelaku bisnis sangat kecil sekali kemungkinan mengalami kerugian, mengapa demikian? Karena apa yang dihasilkan oleh bisnis ini 3% merupakan barang yang tidak habis pakai dan 97% adalah barang habis pakai, dan disinilah letak kunci keberhasilannya. Namun untuk melakukan bisnis ini perlu langkah-langkahyang tidak boleh ditinggalkan, langkah yang tidak boleh ditinggalkan adalah management/pengaturan bisnis itu sendiri. Dalam menjalankan bisnis pertanian ini ada 6 management yang harus dilakukan semuanya, dalam arti kalau ditinggalkan salah satu saja maka bisnisnya akan mengalami kerugian, ke 6 management itu adalah :
  1. Management Pola Tanam
  2. Management Trand and Change ( Perubahan dan Kecenderungan )
  3. Analisa Usaha
  4. Management Pertanaman
  5. Management Pengendalian Hama dan Penyakit
  6. Informasi Global
Sedangkan Usaha dibidang pertanian yang dilakukan para petani umumnya mencakup 3 hal pokok yaitu ;
  1. Usaha Pertanian Berwawasan Industri
  2. Usaha Pertanian Berwawasan Ekonomis
  3. Usaha Pertanian Berwawasan Sosial
Yang dimaksud Usaha Pertanian Berwawasan Industri adalah segala usaha budidaya Pertanian dimana hasil/produk yang dihasilkan tidak dapat langsung dinikmati/merupakan bahan mentah yang mana dalam proses selanjutnya untuk menjadi bahan jadi harus melalui proses industri yang dalam hal ini petani tidak mampumelakukan proses ini, hasil pertanian yang berwawasan industri antara lain kakao, kapas, rosela, mengkudu dll, dimana untuk dapat dimanfaatkan oleh masyarakat luas harus ada proses industri yang menyertainya.
Yang dimaksud Usaha Pertanian Berwawasan Ekonomis adalah segala usaha budidaya Pertanian dimana produk yang dihasilkan dapat langsung dinikmati oleh konsumen tanpa perlu ada sentuhan pabrikasi, hasil pertanian yang berwawasan ekonomis pada umumnya adalah tanaman hortikultura.
Yang dimaksud Usaha Pertanian Berwawasan Sosial adalah segala usaha budidaya Pertanian dimana produk yang dihasilkan dapat langsung dinikmati oleh konsumen tanpa perlu ada sentuhan pabrikasi, hasil pertanian yang berwawasan Sosial pada umumnya adalah tanaman pangan.
Apabila petani memilih jenis usaha yang pertama, maka posisi petani akan lemah sekali karena harga selalu akan dipermainkan oleh tengkulak dan pada umumnya petani tidak akan mampu menembus/mengakses lansung ke pabrik, selain itu sarana produksi yang menyertai usaha ini biasanya berasal dari pabrikasi (pupuk urea, SP, Kcl dll) hal ini menambah ongkos produksi yang semakin tinggi yang berakibat semakin berkurangnya keuntungan yang didapat oleh petani.
Apabila petani memilih usaha yang kedua, maka posisi tawar petani lebih baik karena petani isa menjadi tidak tergantung dangan tengkulak, hal ini disebabkan petani mampu menjual hasil produksinya langsung ke konsumen atau kepasar, jenis usaha ini mampu menguntungkan petani karena harga hortikultura relatif lebih tinggi dibanding dengan jenis tanaman pangan, dan seandainya petani dalam proses produksinya mengunakan saprodi yang berasal dari pabrikasi ( pupuk urea, SP, Kcl dll) Petani masih mendapatkan keuntungan karena selisih harga yang cukup tinggi, namun modal usaha yang diperlukan untuk jenis ini kebih besar dibanding dengan lainnyadan apabila petani mengalami kegagalan panen maka akan langsung kolaps karena saprodi yang mahal. Namun jenis usaha ini mengiurkan petani karena harga produk jenis hortikultura relatif tinggi dan tidak ada patokan harga yang diatur pemerintah.
Apabila petani memilih jenis usaha yang ketiga, maka posisi tawar petani sangat lemah sekali karena petani tidak mampu menghasilkan keuntungan optimal karena produk yang dihasilkan, maka posisi petani sangat lemah sekalikarena petani tidak mampu menghasilkn keuntungan optimalkarena produk yang dihasilkan bernilai sosialartinya apabila (ambil contoh beras ) harganya mahal amaka setiap hari akan ada demoyang menuntut penurunan harga beras, dan kebanyakan petani dalam memilih usaha ini saprodinya berasal dari proses pabrikasi (pupuk urea, SP, kcl dll) hal inilah yang menjadi tidak seimbang dalam proses usaha, dimana roduk yang dihasilkn berwawasan sosial sementara saprodinya berwawasan industri, apabila petani terus menerus melakuka kegiatan usaha yang seperti ini maka hannya ketidak seimbangan saja yang akan dialami oleh petani, agar petani menjadi untung dengan melakukan kegiatan usaha yang berwawasan sosial ini maka saprodinya juga harus juga berwawasan sosial dan saprodi yang berwawasan sosial ini mampu dilakukan oleh petani dengan membuat sendiri pupuk organik, pupuk organik cair maupun pengendali OPT (Organisme Pengangu Tanaman) berupa pestisida alami dan pengembangbiakan musuh alami (predator OPT), semua saprodi mampu dihasilkan oleh petanidengan memanfaatkan semua yang ada disekitarrumah/sekitar lingkungan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar